Medan, 11/11 (ANTARA) – Gabungan Perusahaan Karet Indonesia sudah mengeluarkan himbauan agar perusahaan anggotanya tidak mengekspor karet kalau harga di bawah 3 dolar AS per kg guna mengantisipasi terus turunnya lagi harga komoditas itu.
“Surat berisi himbauan tidak menjual karet di bawah 3 dolar AS per kg itu sudah diterima dan Gapkindo Sumut juga sudah meneruskan ke anggotanya pada hari ini (Jumat,11/11),” kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, Jumat.
Surat Gapkindo Pusat Nomor 463/SP/INT/XI/2011 tanggal 11 November 2011 itu dimaksudkan untuk mencegah agar harga tidak tertekan lagi dari harga tanggal 10 November yang sudah tinggal 3,149 dolar AS per kg.
Kemerosotan harga karet itu diduga kuat akibat tindakan spekulan melepas posisinya memanfaatkan krisis ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa.
“Tindakan menahan kemerosotan harga karet itu juga dilakukan asosiasi karet di Thailand dan Malaysia,” katanya.
Mengutip pernyataan Gapkindo Pusat, Edy, menegaskan, surat himbauan itu merupakan putusan dalam Rapat Darurat Tim Analisis Pasar Gapkindo yang disetujui oleh Ketua Umum Gapkindo,
Harga karet jenis SIR 20 di pasar bursa Singapura pada pembukaan 11 November untuk pengapalan Desember melemah delapan sent dolar AS per kg dari harga di 10 November 2011.
Pada 10 November, harga SIR 20 ditutup sebesar 3,149 dolar AS per kg untuk pengapalan Desember dan 3,171 dolar AS per kg untuk Januari 2012.
Harga itu sangat murah dibandingkan sebelumnya seperti pada 28 September yang masih 4,151 dolar AS per kg
Akibat harga ekspor yang semakin anjlok, harga bahan olah karet (bokar) di pabrikan Sumut juga semakin murah atau tinggal Rp24.000 – Rp26.000 per kg dari Rp32.000 – Rp34.000 per kg pada 28 September.
International Rubber Consortium Limited (IRCo) yang merupakan perusahaan patungan karet alam yang dibentuk negara produsen utama Thailand, Malaysia, dan Indonesia untuk mengatasi harga karet alam, sebelumnya juga sudah mengisyaratkan perlunya dilakukan pembatasan ekspor kalau harga turun di bawah 4 dolar AS per kg.
Tindakan IRCo itu sempat menaikkan harga karet yang melemah, tetapi akhirnya turun lagi karena krisis di AS dan Eropa masih berkepanjangan dan kondisi itu akhirnya dimanfaatkan spekulan.
Pengamat ekonomi Sumut, Jhon Tafbu Ritonga, menyebutkan,langkah Gapkindo harus didukung eksportir.
Harga karet harus dipertahankan menguat agar petani tidak susah dan penerimaan devisa pemerintah dari komoditas itu berkurang.
Pengaruh Indonesia, Malaysia dan Thailand yang cukup besar karena 70 persen kebutuhan pasar karet alam dunia dipasok oleh tiga negara tersebut harus ditunjukkan.
“Negara produsen sudah seharusnya tidak selalu kalah dengan negara pembeli.Bagaimana pun mereka butuh karet alam,” katanya.***5***
(T.E016/B/M034/M034)
Sumber:antarasumut.com
Informasi Seputar Perkebunan Karet dan Pabrik Karet Serta Pelatihan Untuk Meningkatkan Kinerja dan Produksi
Untuk Info Training, in House Training, Konsultansi, Membangun Sistem (ISPO, ISO Series, OHSAS, SMK3), Kajian, Pendampingan serta Modul untuk Perbaikan dan Peningkatan Kinerja unit di Perusahaan silahkan kirim email alamat berikut: trainingperkebunan@gmail.com
Training and Consultancy
Training
1. Manajemen Produksi Tanaman Karet
2. Kultur Teknis Karet
3.Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Karet
4. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial Asisten dan Mandor Tanaman
5.Penerapan dan Kriteria RSPO dan ISPO
6. Sertifikasi Asisten dan Mandor Tanaman
7. Peningkatan Produksi Pabrik Karet (Crumb Rubber, RSS dan Lateks)
8. Manajemen Pemeliharaan Pabrik Karet Berdasarkan Pengendalian Biaya dan Kehandalan Mesin
9.Pengendalian dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Karet
10.Manajemen dan Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Kerusakan Aset Pabrik
11. International Financial Reporting Standards (IFRS) Perusahaan Perkebunan
12.Best Practices Internal Auditing Perusahaan Perkebunan
13.Peningkatan Kompetensi KTU dan ATU Perusahaan Perkebunan.
14.Pengendalian Biaya Perusahaan Perkebunan Karet
Training and Consultancy
1. Training and Technical Assistant for Improvement Rubber Field and Factory
2. Integrited Solution for Developing Excellence Performance of Rubber Field and Factory
3. Advanced Quality System for Rubber Plantation