Untuk Info Training, in House Training, Konsultansi, Membangun Sistem (ISPO, ISO Series, OHSAS, SMK3), Kajian, Pendampingan serta Modul untuk Perbaikan dan Peningkatan Kinerja unit di Perusahaan silahkan kirim email alamat berikut: trainingperkebunan@gmail.com

Selasa, 06 Januari 2009

Harga ekspor karet Indonesia terus menguat

MEDAN - Harga ekspor karet Indonesia (SIR 20) di pasar internasional menguat mencapai 1,48 dolar AS per kg akibat pengaruh kesepakatan Tripartite Rubber Council (ITRC) yang akan mengurangi ekspor."Harga ekspor karet menguat pada perdagangan pagi ini sudah mencapai antara 1,46 hingga 1,48 dolar AS per kg yang sangat menggembirakan petani dan eksportir," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, tadi pagi.

Akibatnya naiknya harga ekspor karet itu, maka harga bahan olah karet (bokar) di pabrikan Sumut juga ikut naik menjadi Rp12.000 hingga Rp12.500 per kg dari Rp11.500 - Rp12.000 per kg sebelumnya, katanya.Secara total, ITRC menyepakati pengurangan ekspor karet alam dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand pada tahun ini sebesar 915 ribu ton atau 16 persen dari volume ekspor tahun 2008 yang diperkirakan tidak jauh berbeda dari ekspor karet alam tahun 2007 sebanyak 5, 5 juta ton.

Dari total pengurangan karet sebanyak 915 ribu ton itu, untuk kuartal pertama disepakati dikurangi sebanyak 270 ribu ton yang masing-masing merupakan kontribusi dari Indonesia sebanyak 116 ribu ton, disusul Malaysia sejumlah 22 ribu ton dan terbesar dari Thailand yakni 132 ribu ton. "Diharapkan harga terus membaik ditengah prediksi terjadi penurunan permintaan akibat krisis global yang masih terus berlanjut sampai tahun ini," katanya.Akibat krisis global, kata Edy Irwansyah, konsumsi karet alam dunia diperkirakan turun sekitar 10 persen atau sebanyak satu juta ton.

Selain mengurangi volume ekspor, kata dia, ketiga negara itu juga sudah menyepakati batas harga jual/ekspor. Gapkindo sendiri sudah meminta perusahaan anggotanya untuk tidak menjual karet di bawah 1, 35 dolar AS per kg. Pedagang karet di Sumut, M Harahap, menyebutkan, meski harga sudah bergerak naik, tapi getah karet sulit didapat dari petani."Petani sulit mendapat getah karet karena penderesan terganggu dengan curah hujan yang masih tinggi sejak November lalu," katanya.Diperkirakan harga terus menguat karena permintaan dari pabrikan menguat menyusul naiknya harga ekspor.

Sumber : www.waspada.co.id

Training and Consultancy


Training

1. Manajemen Produksi Tanaman Karet
2. Kultur Teknis Karet
3.Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Karet
4. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial Asisten dan Mandor Tanaman
5.Penerapan dan Kriteria RSPO dan ISPO
6. Sertifikasi Asisten dan Mandor Tanaman

7. Peningkatan Produksi Pabrik Karet (Crumb Rubber, RSS dan Lateks)
8. Manajemen Pemeliharaan Pabrik Karet Berdasarkan Pengendalian Biaya dan Kehandalan Mesin
9.Pengendalian dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Karet
10.Manajemen dan Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Kerusakan Aset Pabrik
11. International Financial Reporting Standards (IFRS) Perusahaan Perkebunan
12.Best Practices Internal Auditing Perusahaan Perkebunan
13.Peningkatan Kompetensi KTU dan ATU Perusahaan Perkebunan.
14.Pengendalian Biaya Perusahaan Perkebunan Karet

Training and Consultancy
1. Training and Technical Assistant for Improvement Rubber Field and Factory
2. Integrited Solution for Developing Excellence Performance of Rubber Field and Factory
3. Advanced Quality System for Rubber Plantation

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *