MIJEN, suaramerdeka.com - Intensitas curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini membuat ribuan hektare tanaman karet di wilayah Mijen, Semarang, getahnya banyak mengandung air. Banyaknya kandungan air mengakibatkan sulitnya pemisahan karet murni (lateks), imbasnya mutu getah karet menjadi tidak maksimal.
"Awal musim penghujan sedikit banyak berpengaruh pada sadapan," kata Siswoyo (55), penyadap karet asal Jatibarang.
Menurutnya, mutu karet saat musim semi di lahan milik PT Karya DK Alam Lestari setelah pohon meranggas masih kurang baik. Diperkirakan, sadapan maksimal akan berlangsung pada Februari tahun depan setelah pohon dalam kondisi berdaun lebat dan suhu lingkungan sekitar berhawa dingin.
"Setiap hari masing-masing penyadap hanya memperoleh 20-25 kg getah karet," ungkapnya.
Sumber: suaramerdeka.com