TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Bidang Produksi Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Pusat Fauzy Hasbalah, saat disinggung terkait apakah Gapkindo akan membuka pasar potensial baru untuk memasarkan produksi karet, setelah konsumen terbesar mereka yaitu China, Amerika dan Eropa mengurangi jumlah permintaannya, ia mengaku hal itu relatif.
Jepang, Korea dan Taiwan sebagai eksportir keempat dan kelima karet dunia, ternyata memiliki pabrik di China, Amerika dan Eropa, yang membuat gairah mereka hampir sama dengan negara yang terkena dampak krisis global. Hal itu diutarakannya, saat dikonfirmasi melalui selulernya, Selasa (15/11).
"China sendiri mengatakan saat ini bahan baku karetnya over stock. Dia tidak berani membeli karet secara besar-besaran karena indsustrinya sedang melemah. Harusnya memang, tingginya pasar otomotif sejalan dengan tingginya harga karet. Sebab sebagian besar karet Indonesia digunakan untuk produksi ban dunia. Namun sayang, hal itu tidak terjadi," ujarnya.
Ia juga mengatakan, dampak fluktuasi penurunan harga karet tidak hanya terjadi di Iondonesia, tetapi juga terjadi di dua negara produsen karet dunia lainnya seperti Thailand dan Malaysia.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumatera Utara (Sumut) Edy Irwansyah, saat dijumpai di kantornya beberapa waktu lalu mengatakan hal serupa. Ia berujar, hingga bulan Oktober saja pihaknya mencatat harga karet alam hanya seharga 3,41 sen dollar Amerika, di mana harga rata-rata normal harusnya berada di lima sen dollar Amerika per kilogram.(Irf/tribun-medan.com)
Sumber: medan.tribunnews.com
Informasi Seputar Perkebunan Karet dan Pabrik Karet Serta Pelatihan Untuk Meningkatkan Kinerja dan Produksi
Untuk Info Training, in House Training, Konsultansi, Membangun Sistem (ISPO, ISO Series, OHSAS, SMK3), Kajian, Pendampingan serta Modul untuk Perbaikan dan Peningkatan Kinerja unit di Perusahaan silahkan kirim email alamat berikut: trainingperkebunan@gmail.com
Training and Consultancy
Training
1. Manajemen Produksi Tanaman Karet
2. Kultur Teknis Karet
3.Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Karet
4. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial Asisten dan Mandor Tanaman
5.Penerapan dan Kriteria RSPO dan ISPO
6. Sertifikasi Asisten dan Mandor Tanaman
7. Peningkatan Produksi Pabrik Karet (Crumb Rubber, RSS dan Lateks)
8. Manajemen Pemeliharaan Pabrik Karet Berdasarkan Pengendalian Biaya dan Kehandalan Mesin
9.Pengendalian dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Karet
10.Manajemen dan Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Kerusakan Aset Pabrik
11. International Financial Reporting Standards (IFRS) Perusahaan Perkebunan
12.Best Practices Internal Auditing Perusahaan Perkebunan
13.Peningkatan Kompetensi KTU dan ATU Perusahaan Perkebunan.
14.Pengendalian Biaya Perusahaan Perkebunan Karet
Training and Consultancy
1. Training and Technical Assistant for Improvement Rubber Field and Factory
2. Integrited Solution for Developing Excellence Performance of Rubber Field and Factory
3. Advanced Quality System for Rubber Plantation