Untuk Info Training, in House Training, Konsultansi, Membangun Sistem (ISPO, ISO Series, OHSAS, SMK3), Kajian, Pendampingan serta Modul untuk Perbaikan dan Peningkatan Kinerja unit di Perusahaan silahkan kirim email alamat berikut: trainingperkebunan@gmail.com

Senin, 11 Januari 2010

Ekspor Karet 2010 Bisa Mencapai 5 Miliar Dollar AS

Jakarta, Kompas - Kondisi perekonomian global yang mulai pulih dan menunjukkan pertumbuhan positif kembali menggerakkan perdagangan internasional. Produsen karet alam nasional menargetkan ekspor produk karet alam tahun 2010 bisa mencapai 5 miliar dollar AS seiring membaiknya perekonomian global.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sultan Amir mengungkapkan hal ini di Jakarta, Kamis (5/11). Indonesia merupakan produsen karet alam terbesar kedua di dunia dengan produksi 2,3 juta hingga 2,5 juta ton per tahun dari areal 3,2 juta hektar pohon karet.

Indonesia, Thailand (produsen karet alam utama), dan Malaysia bekerja sama mengatur pasokan global sejak tahun 2001 berdasarkan nota kesepahaman Bali Concorde. Kesepakatan itu mampu menghentikan penurunan harga karena harga karet alam yang menyentuh 0,54 dollar AS per kilogram sejak November 2001 hingga mencapai 2,3 dollar AS per kilogram pada Oktober 2009.

Ekspor karet alam Indonesia tahun ini diperkirakan sekitar 2,5 miliar dollar AS. Faktor cuaca yang relatif baik tahun ini membuat produksi karet Indonesia mampu mencapai 2,5 juta ton.

”Pertumbuhan ekonomi Asia yang luar biasa tahun depan akan membuat permintaan karet alam meningkat. Apabila harga bisa dipertahankan pada 2 dollar AS per kilogram, kita akan mampu menarik devisa 5 miliar dollar AS tahun 2010,” ujar kata Asril.

Harga minyak yang sudah 80 dollar AS per barrel merupakan faktor utama permintaan karet alam meningkat. Hal ini karena harga karet sintetis otomatis melonjak mengikuti harga minyak sehingga industri mulai beralih memakai karet alam.

Perekonomian China, India, dan Asia Pasifik yang tumbuh positif pun akan menjadi faktor dominan pemicu permintaan. Menurut Asril, kondisi ini wajar karena China, India, dan Indonesia merupakan tiga negara yang masih tumbuh positif, saat negara lain masih krisis.

Konsumsi karet alam domestik pun diperkirakan naik tahun 2010. Menurut Asril, industri domestik bakal menaikkan konsumsi karet alam. (ham)


Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/06/04501396/ekspor.karet.2010.bisa.mencapai.5.miliar.dollar.as

Training and Consultancy


Training

1. Manajemen Produksi Tanaman Karet
2. Kultur Teknis Karet
3.Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Karet
4. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial Asisten dan Mandor Tanaman
5.Penerapan dan Kriteria RSPO dan ISPO
6. Sertifikasi Asisten dan Mandor Tanaman

7. Peningkatan Produksi Pabrik Karet (Crumb Rubber, RSS dan Lateks)
8. Manajemen Pemeliharaan Pabrik Karet Berdasarkan Pengendalian Biaya dan Kehandalan Mesin
9.Pengendalian dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Karet
10.Manajemen dan Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Kerusakan Aset Pabrik
11. International Financial Reporting Standards (IFRS) Perusahaan Perkebunan
12.Best Practices Internal Auditing Perusahaan Perkebunan
13.Peningkatan Kompetensi KTU dan ATU Perusahaan Perkebunan.
14.Pengendalian Biaya Perusahaan Perkebunan Karet

Training and Consultancy
1. Training and Technical Assistant for Improvement Rubber Field and Factory
2. Integrited Solution for Developing Excellence Performance of Rubber Field and Factory
3. Advanced Quality System for Rubber Plantation

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *