JAKARTA (Bisnis.com): International Rubber Consortium Limited (IRCo) menyatakan harga karet alam sejak September hingga sekarang mengalami penurunan harga yang abnormal.Harga karet di pasar fisik anjlok lebih dari 75 sen dolar AS per kilogram dalam 10 hari terakhir.Chief Executive Officer International Rubber Consortium Limited (IRCo) Bangkok, Abdul Rasip Latiff dalam siaran persnya yang diterima Bisnis melalui Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo)� mengatakan harga karet di bursa Tokyo Commodity Exchange (TOCOM), harga patokan karet alam internasional, anjlok hingga batas hariannya sebanyak 5 kali pada 10 hari terakhir dan mencapai level psikologis 200 yen per kg pada Jumat, 10 Oktober, terendah sejak dua tahun.
Dari sisi fundamental, Latiff menuturkan, pasokan dan permintaan karet dunia masih seimbang. Untuk tahun ini, produksi karet dunia sebesar 10 juta ton, atau naik 3,8% dari tahun lalu, sedangkan permintaan rata-rata 9,8 juta ton atau naik 2%.Persediaan karet alam bahkan turun. International Rubber Study Group (IRSG) memproyeksikan cadangan karet alam, pada Mei 2008 sebesar 1.871.000 ton, atau 30% lebih rendah dari kondisi normal.
Di Jepang, Rubber Trade Association pada laporan terakhirnya menyebutkan cadangan karet di Jepang periode 20 September anjlok menjadi 4.358 ton, atau 50% dibawah kondisi normal. China juga turun menjadi 64.850 ton pada 9 Oktober dari 92.390 ton pada Januari.Dia menambahkan alasan penurunan ini murni karena faktor ekternal yang menyebabkan penurunan dalam aktifitas perekonomian global.
Masalah awal dari krisis kredit pada sistem finansial Amerika Serikat yang menyebar ke pasar saham seluruh dunia. Tanpa perlindungan dan tanpa rencana konsolidasi yang baik tak dapat menolong memperbaiki kepercayaan pasar.Harga minyak mentah juga terjungkal hingga sentuh level di bawah US$80 per barel, yakni US$79 pada perdagangan Senin, 13 Oktober 2008. Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya kecuali yen Jepang."Dengan demikian, semua kondisi diatas menekan harga karet alam," kata Latiff.China, konsumen karet terbesar dunia, masih mencatat penurunan permintaan. Hingga Agustus, negeri itu mengimpor 1,1 juta ton, atau lebih rendah dari proyeksi 1,8 juta ton sepanjang 2008.
Para konsumen karet di China mengurangi pembeliannya sejak Juli, meski persediaannya turun 25% dari rata-rata konsumsi bulanan. Dengan kondisi ini, lanjut Latiff, mereka tidak dapat bertahan lama dengan persediaanya itu.Office of Rubber Replanting Aid Fund (ORRAF) di Thailand, memberi rekomendasi kepada para anggotanya di negeri itu, untuk berjaga-jaga terhadap dampak gejolak perekonomian global yakni perlambatan aktifitas masing-masing.
IRCo Board of Directors dan expert Committee on Strategic Market Operation akan melakukan pertemuan pada akhir pekan ini, 16-17 Oktober 2008 di Bangkok untuk membahas situasi pasar global yang memengaruhi harga dan permintaan karet.
Sumber; Bisnis.com
Informasi Seputar Perkebunan Karet dan Pabrik Karet Serta Pelatihan Untuk Meningkatkan Kinerja dan Produksi
Untuk Info Training, in House Training, Konsultansi, Membangun Sistem (ISPO, ISO Series, OHSAS, SMK3), Kajian, Pendampingan serta Modul untuk Perbaikan dan Peningkatan Kinerja unit di Perusahaan silahkan kirim email alamat berikut: trainingperkebunan@gmail.com
Training and Consultancy
Training
1. Manajemen Produksi Tanaman Karet
2. Kultur Teknis Karet
3.Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Karet
4. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial Asisten dan Mandor Tanaman
5.Penerapan dan Kriteria RSPO dan ISPO
6. Sertifikasi Asisten dan Mandor Tanaman
7. Peningkatan Produksi Pabrik Karet (Crumb Rubber, RSS dan Lateks)
8. Manajemen Pemeliharaan Pabrik Karet Berdasarkan Pengendalian Biaya dan Kehandalan Mesin
9.Pengendalian dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Karet
10.Manajemen dan Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Kerusakan Aset Pabrik
11. International Financial Reporting Standards (IFRS) Perusahaan Perkebunan
12.Best Practices Internal Auditing Perusahaan Perkebunan
13.Peningkatan Kompetensi KTU dan ATU Perusahaan Perkebunan.
14.Pengendalian Biaya Perusahaan Perkebunan Karet
Training and Consultancy
1. Training and Technical Assistant for Improvement Rubber Field and Factory
2. Integrited Solution for Developing Excellence Performance of Rubber Field and Factory
3. Advanced Quality System for Rubber Plantation